Suatu hari dalam perbincangan tentang pelaksanaan pembelajaran kontekstual,
seorang guru menyampaikan bahwa dirinya merasa mengalami kesulitan
ketika mempraktikkan pembelajaran kontekstual di kelasnya. “Pada materi
tertentu kita memang bisa melaksanakan pembelajaran kontekstual, tetapi
pada materi lain TIDAK BISA,” kata guru tersebut.
Mendengar perbincangan dengan tema “Pembelajaran Kontekstual”
tersebut saya tertarik, dan ikut bergabung di dalamnya. Beragam argumen
bermunculan dalam perbincangan tentang pembelajaran kontekstual itu,
baik yang pro maupun kontra. Yang pro tentunya berusaha untuk
menjelaskan bagaimana sebuah materi pelajaran bisa disajikan dengan
pembel;ajaran kontekstual. Yang kontra juga berusaha untuk menjelaskan
bahwa sebuah materi pembelajaran sulit disajikan dengan pembelajaran
kontekstual.
Apa pendapat Anda tentang pembelajaran kontekstual? Anda termasuk yang pro atau yang kontra?
Bagaimana dengan ilustrasi pembelajaran kontekstual berikut:
“Pembelajaran kontekstual dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja,
bidang studi apa saja, dan kelas yang bagaimanapun keadaannya.
Pendekatan pembelajaran kontekstual dalam kelas cukup mudah”?
Sesungguhnyalah, filosofi pembelajaran kontekstual berakar dari paham progressivisme
John Dewey. Intinya, siswa akan belajar dengan baik apabila apa yang
mereka pelajari berhubungan dengan apa yang telah mereka ketahui, serta
proses belajar akan produktif jika siswa terlibat dalam proses belajar
di sekolah.
Selain teori progressivisme, teori lain yang juga melatarbelakangi
filosofi pembelajaran kontekstual adalah teori kognitif. Siswa akan
belajar dengan baik apabila mereka terlibat secara aktif dalam segala
kegiatan di kelas dan berkesempatan untuk menemukan sendiri. Siswa
menunjukkan belajar dalam bentuk apa yang mereka ketahui dan apa yang
dapat mereka lakukan. Belajar dipendang sebagai usaha atau kegiatan
intelektual untuk membangkitkan ide-ide yang masih laten melalui
kegiatan introspeksi.
Atas dasar pemikiran di atas, maka dua hal penting yang harus diingat
agar berhasil dalam pelaksanaan pembelajaran kontekstual adalah: (1)
pelajaran harus berhubungan dengan pengalaman siswa, dan (2) siswa harus
terlibat aktif dalam proses pembelajaran, termasuk mengkonstruksi
pengetahuan berdasarkan pengalaman yang dimiliki. Bagaimana guru merancang skenario pembelajaran kontekstual agar siswa berhasil? Inilah tugas yang harus dilakukan guru. So, be creative! Kreativitas guru adalah kunci bagi keberhasilan pelaksanaan pembelajaran kontekstual ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar